Bahasa ( Language )
Jumat, 13 April 2012
Menghindari Kehilangan Bagasi
Anda menunggu sekian lama di depan ban berjalan di bandara, tapi tas dan koper Anda tidak juga muncul. Padahal, para penumpang lain sudah mengambil barang bawaan mereka masing-masing. Siapa yang tidak panik bila mengalami kejadian seperti ini?
Kasus kehilangan bagasi penumpang pesawat cukup sering terjadi. Menurut survei yang dilakukan sebuah lembaga di Amerika Serikat, 1 dari 150 penumpang menemui masalah dengan bagasinya, entah itu hilang atau tidak terangkut dalam pesawat yang semestinya.
Meskipun belum ada survei serupa di Indonesia, temuan ini memberi peringatan bahwa masalah ini tak boleh dianggap sepele. Berikut ini beberapa saran untuk menghindari kehilangan bagasi:
Tidak membawa bagasi
Cara paling gampang menghindari kehilangan bagasi adalah tidak membawa bagasi sama sekali. Tapi tentunya Anda tidak bisa membawa semua barang seenaknya ke dalam kabin pesawat. Khususnya maskapai berbiaya murah, mereka menerapkan aturan yang sangat ketat mengenai berat barang bawaan. Biasanya maksimal 7 kg.
Karena itu, terapkan prinsip berkemas ringkas dan bawa barang yang diperlukan saja. Kalau terpaksa membawa banyak barang, hindari memasukkan semua koper atau tas ke dalam bagasi. Apa jadinya kalau bagasi hilang dan Anda tidak membawa apa-apa ke dalam kabin? Pastikan barang-barang penting dan beberapa helai pakaian dibawa bersama Anda. Ini untuk jaga-jaga kalau bagasi Anda bermasalah.
Lakukan check-in awal
Karena malas mengantre, banyak orang memilih check-in beberapa menit sebelum loket ditutup. Asumsi mereka, buat apa buru-buru, toh kita bisa berjalan cepat-cepat ke tempat parkir pesawat dalam waktu kurang dari 10 menit. Tapi tahukah Anda, kebiasaan ini bisa membuat Anda kehilangan bagasi.
Anda bisa saja berjalan tergesa-gesa ke pesawat, tapi bagasi Anda tidak. Proses yang harus ditempuh barang bagasi lebih panjang dan rumit ketimbang manusia. Setiap hari, petugas bandara harus mengurus ribuan bagasi penumpang. Kalau Anda telat check-in, bisa dipastikan akan mengganggu mekanisme kerja dan kemungkinan bagasi Anda bisa hilang.
Karena alasan keamanan, seringkali pula petugas bandara harus membongkar bagasi penumpang. Bayangkan kalau kalau waktu keberangkatan begitu mepet, bisa jadi bagasi Anda tak sempat naik ke pesawat.
Bubuhkan identitas diri
Saya punya pengalaman menarik ketika menumpang pesawat Singapore Airlines. Saat check-in semua penumpang diminta menulis nama, alamat, nomor penerbangan, nomor telepon dan lokasi tujuan di sebuah stiker yang kemudian ditempel di tas atau koper. Sayangnya tidak semua maskapai menerapkan cara tersebut, padahal itu bisa mengurangi resiko kehilangan bagasi.
Kasus kehilangan bagasi sering terjadi karena petugas salah memberi label rute atau labelnya rusak saat bagasi dibawa. Nah, kalau ada identitas pemilik pada koper atau tas tersebut, petugas akan lebih mudah mengidentifikasinya lalu mengirimnya pada penerbangan yang benar. Kalau maskapai yang Anda tumpangi tidak mewajibkan penulisan identitas, coba buat sendiri stiker tersebut atau tuliskan data diri Anda pada bagian yang mudah terlihat.
Pilih penerbangan langsung
Kasus kehilangan bagasi lebih sering terjadi pada penerbangan transit. Saat transit, bagasi kita harus berpindah pesawat dan ini membawa kerumitan tersendiri. Maskapai yang kurang profesional seringkali tidak memiliki mekanisme yang ketat untuk mengatur bagasi penumpang yang transit. Tak mengherankan kalau kasus kehilangan bagasi menjadi lebih tinggi.
Potret semua barang bawaan
Sebelum berangkat ke bandara, biasakan memotret semua barang bawaan Anda dengan kamera telepon genggam atau perangkat lainnya yang praktis. Petugas akan lebih mudah mengidentifikasi bagasi Anda setelah ditunjukkan foto tersebut. Foto itu juga akan berfungsi sebagai bukti kepemilikan kalau Anda mendapat masalah dengan bagasi.
(by... eka_cirebon.)