HARI  belum terang benar. Pukul lima pagi. Andi  Ciamis sudah terjaga. Padahal hari  Kamis  itu,  karyawan 30 tahun ini sedang berlibur. Mestinya  dia masih bisa menikmati kehangatan selimut. andi ciamis justru cergas meraih sebuah Keyboard komputer.
Lalu  jemarinya asyik menari di atas keypad. Inilah menu subuh andi ciamis terbaru.  Membuka akun facebook. Dalam dua menit dia sudah menemui dunia.  “Selamat pagi facebook, selamat pagi pucuk gunung,” dari Hayal Qudus di Riyadh, dia menyapa ratusan sahabatnya di lima benua.
Sepuluh  menit berselang jawaban bertaburan. “Sedang menikmati liburan nih,”  jawab seorang sahabatnya. Jelang siang puluhan sahabat sudah mengirim  komentar ke dinding (wall) andi ciamis.
Teknologi  memang kian memudahkan manusia dalam berkomunikasi. Menyusul  friendster, dunia kini dimabuk facebook. Saban hari sekitar 200 juta lebih  manusia saling menyapa lewat jejaring ini.
Dari  pesohor di Hollywood hingga para sawaq di Riyadh, Arab saudi. Dari  anak sekolah hingga professor. Dari bintang porno hingga kaum religius.
Vatican,  tempat agama Katolik berpusat, juga mengunakan jejaring ini untuk  menjaga iman umat. Ayat-ayat injil, foto-foto orang kudus, potret gereja  tua ditabur ke sekujur dunia lewat jejaring ini. Din Syamsuddin, Ketua  Umum Muhamadyah, juga merawat aqidah  umat lewat jaringan ini.
Dan  Penyebaran Facebook melaju pesat. Dunia maya satu ini  merasuki penduduk  Fairbanks Alaska di belahan bumi Utara, hingga Tierra Del Fuego di  bagian ujung Amerika Selatan. Dari mulai Kathmandu Nepal, hingga  pedalaman Burundi di Afrika.
Dari  tahun ke tahun pertumbuhannya menjulang cepat. Lihatlah data-data  berikut ini. November 2009  jumlah penguna aktif sekitar 150 juta lebih di  seantero jagat.
Kini  sekitar 150 juta pengguna Facebook mengecek  akun mereka paling tidak  sekali sehari. Rata-rata mereka terhubung ke lebih dari 150 teman dalam  jejaring mereka.
Dan  pertumbuhan demografik tercepat justru bukan dari anak kampus atau  remaja belasan, melainkan orang-orang yang berusia 35 tahun ke atas,  seperti halnya andi ciamis.
Dari  jumlah itu, lebih dari 100 juta pengguna aktif mengakses Facebook. Dan sekitar 80 persen ini selalu aktif.
Perusahaan  telepon seluler dunia juga sigap memanfaatkan dunia yang dimabuk  facebook ini. Hingga kini sudah  lebih dari 150 operator di 50 negara,  terus-terusan mempromosikan Facebook  mobile.
Aktivitas  mereka di Facebook luar biasa. Lihatlah statistik facebook berikut ini.  Lebih dari 3,5 juta menit dihabiskan oleh seluruh pengguna aktif di  seluruh dunia untuk berada di depan Facebook, setiap hari.
Lebih  dari 850 juta foto diunggah ke situs itu setiap bulan. Lebih dari 1  miliar konten juga diproduksi setiap pekan di Facebook, baik itu berupa  link-link baru, cerita-cerita baru, postingan blog baru, notes, foto,  dan rupa-rupa postingan lain. Bagaimana dengan Indonesia, negeri yang  penguna mobile dan internet termasuk tinggi di dunia.
Laporan  bertajuk Facebook in Global Markets di situs Insidefacebook.com  memastikan bahwa tahun 2009 pertumbuhan Facebook di Indonesia mencapai  lebih dari 645 persen.
Jumlah  itu menempatkan Indonesia dijejeran atas pertumbuhan penguna di dunia.  Lihatlah Italia yang pertumbuhannya 2900 persen, Argentina 2000 persen,  Spanyol  600 persen, dan Perancis 400 persen. Dengan tingkat pertumbuhan  645 persen  di tahun 2009, Indonesia menjadi negara yang memiliki  pertumbuhan jumlah pengguna Facebook menjadi jawara di kawasan Asia,  mengungguli China, India, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Dalam  sebuah slide presentasi yang disajikan di ajang Facebook Developer  Garage Indonesia yang digelar 28 Maret 2009 lalu, disebutkan, bahwa  pengguna Facebook Indonesia mencapai sekitar 1,5 juta orang.
Angka  ini sudah menyamai dan bahkan memiliki tren mengungguli pengguna  Facebook Hong Kong yang merupakan negara pengguna Facebook terpadat  di  Asia.
Padahal, jumlah itu masih termasuk sedikit  bila dibandingkan dengan pengguna jejaring sosial Friendster yang hadir  lebih dulu di sini. Dengan jumlah penggunanya yang mencapai sekitar 8  juta, Friendster mengklaim menguasai sekitar 45 persen pangsa pasar  jejaring sosial di Indonesia.
Namun, bila  tren pertumbuhan pengguna Facebook tetap stabil, bukan hal yang mustahil  bila Facebook nantinya bakal menggerus porsi yang telah dikuasai  Friendster.
Candu  baru ini bermula dari sebuah asrama Universitas Harvard Amerika Serikat,  lima tahun yang lalu. Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa yang kemudian  drop out, menjebol database kampus untuk membuat situs facemash.
Dalam situ  Facemash itu Zuckerberg membanding-bandingkan foto mahasiswi yang ia  dapatkan dan menanyakan kepada pengunjung situs itu siapakah di antara  pemilik foto itu yang paling  membangkitkan birahi. Situs ini ramai  dikunjungi mahasiswa bahkan menyebar luas hingga ke luar kampus.
Para  petinggi Harvard murka dengan situs ini. Facemash dibredel. Dan  Zuckerberg terancam sanksi administratif  yakni diusir dari kampus  karena telah melakukan pelanggaran keamanan dan hak pribadi.
Beruntung  sanksi itu dibatalkan. Dan beginilah komentar Zuckerberg. "Saya memang  seorang yang brengsek karena telah membuat situs itu. Tapi, memang harus  ada seseorang yang melakukan hal itu.”
Setelah itu  dia meluncurkan situs Thefacebook.com, juga  dari kamar asrama  Universitas Harvard.
Bagi sebagian orang, Zuckerberg memang  orang yang brengsek. Dia memang seorang programer komputer yang handal,  namun arogan, egois, dan bengal. Sebelum membuat The Facebook,  sebenarnya Zuckerberg sempat disewa oleh trio mahasiswa Harvard yang  sudah lebih dulu memiliki ide untuk membuat jejaring sosial.
Mereka   adalah si kembar Tyler Winklevoss dan Cameron Winklevoss serta mahasiswa  berdarah India Divya Narendra. Bahkan dalam saat yang bersamaan,  Zuckerberg juga sering berdiskusi dengan seniornya Aaron Greenspan yang  juga punya niat membuat portal jejaring sosial bagi mahasiswa Harvard.
Alih-alih  mengerjakan pesanan pekerjaan dari kembar Winklevoss dan Narendra,  Zuckerberg justru membuat situs Thefacebook bersama rekan-rekan satu  kamar asramanya.
Tanggal  4 Februari 2004, Zuckerberg bersama Eduardo Saverin (mengurusi aspek  bisnis), Dustin Moskovitz (programmer), serta Chris Hughes (membantu  pemasaran), mendirikan Thefacebook dari kamar asrama mereka.
Langkah  Zuckerberg sontak dihujat. Kembar Winklevoss dan Narendra menuduh  Zuckerberg melakukan plagiat atas ide mereka dan menggunakan kode sumber  yang sebenarnya milik mereka. 
Belakangan  trio Harvard ini tetap merilis jejaring sosial bernama ConnectU, yang  tenggelam pamornya dari Facebook.
Facebook  dengan cepat menyebar ke kampus Stanford, Columbia, Yale, dan  kampus-kampus lain.
Zuckerberg akhirnya berhenti dari kuliahnya  untuk berkonsentrasi mengurusi situs ini. Ia memindahkan markas  Facebook ke Palo Alto. Dari sana jejeraring ini kian menggila.
Juli 2004,  Saverin berselisih dengan Zuckerberg dan akhirnya keluar dari Facebook.  Chris Hughes juga hengkang untuk mengurusi situs kampanye Barack Obama.  Begitu pula Moskovitz yang kemudian menyusul keluar dari perusahaan.
Banyak yang  percaya bahwa Zuckerberg sengaja mengenyahkan bekas kawan-kawan sekamar  kosnya itu, agar tampuk kendali Facebook tetap berada di bawah  Zuckerberg.
Konflik di kalangan pendirinya boleh  meruncing, tapi pengaruh situs ini terus saja menggila. Jumlah pengguna  terus  membesar hingga kini menjadi situs jejaring sosial terbesar,  mengalahkan MySpace.
Februari 2009 lalu menyeruak kabar bahwa  Zuckerberg telah mencapai kesepakatan rahasia dengan kembar Winklevoss  untuk mengganti kerugian yang diakibatkan Zuckerberg terhadap mereka,  sebesar US$ 65 juta.
Sejumlah kalangan menduga bahwa kesepakatan  yang sama juga dilakukan terhadap Narendra.
Jutaan  penguna di seantero dunia tidak terlalu peduli dengan konfilk Zuckerberg  dengan para koleganya. Mereka terus bertukar cerita dan sapaan lewat  jejaring ini.
Seperti halnya andi ciamis yang malam itu hendak  kembali ke peraduannya. Jarum jam sudah mematut angka satu dini hari.  Sebelum menyelinap ke balik selimut dia menyapa, “Selamat malam wahai  pemuja malam, selamat pagi wahai pemuja mimpi.” hi hi.. eka_crb.

















